RSS Feed

Secuil Nostalgia Sang Pahlawan

Posted by datu Label: , , ,

Masa kecil yang saya alami bukannlah masa-masa yang 'sangat' spesial dan luar biasa, cenderung sangat 'biasa' malah. Teman-teman masa kecil, permainan-permainan yang sangat luar biasa di masanya, menghabiskan waktu dengan berkhayal, ya kira-kira hal-hal tersebut kurang lebih sudah cukup menggambarkan masa kecil saya yang - menurut saya cukup indah untuk dikenang.

saya pun pernah mengalami masa-masa
seperti ini
http://gerryindrapratamaatje.blogspot.com/2011/12/indahnya-masa-kecil.html


Di antara berbagai kenangan tentang masa kecil saya tersebut, ada satu bagian yang malam ini baru terbangkitkan kembali, saya menyebutnya Sang Pahlawan . Kenangan berupa perasaan sentimental dan bukan merupakan sebuah ingantan yang eventual itu kembali merasuki benak saya ketika saya menonton film The Avengers malam ini tadi.

Sang Pahlawan merupakan sebuah bentuk kekaguman saya pada sosok-sosok pahlawan (fiksional biasanya) yang dulu sering menghiasi televisi di rumah kami. Perasaan haru biru, menegangkan, yang dibumbui dengan adrenalin yang mengalir deras pada saat adegan-adegan pertempuran para pahlawan di layar kaca adalah saat-saat yang menyenangkan kala itu, dan malam ini barisan pahlawan karya Stan Lee berhasil menghadirkan kembali perasaan itu.

Pertempuran terakhir di New York City antara 6 orang paling gokil se-jagat raya versi film ini melawan Chitauri dan Loki sang pangeran terbuang dari Asgard selama 20 menit mampu memainkan otak dan perasaan saya, tak terhitung berapa kali terucap kata
wooooow
yeahhhhhhh
dan berbagai macam kata-kata ekspresif penuh kekaguman yang keluar dari mulut saya.

Terlepas dari jalan ceritanya yang cukup standar (ketika hitam dan putih bisa dibedakan dalam sebuah film, maka menurut saya film ini hanya standar saja - tidak lebih) efek-efek khas Hollywood berupa ledakan, animasi, dan CGI yang mantap (ditambah dengan efek 3D ) merupakan hal yang membuat uang 50 ribu saya (ya Rp 50.000, karena saya dengan bodohnya lupa bahwa hari ini adalah hari minggu) tidak terlalu terbuang sia-sia.

Munculnya kembali Sang Pahlawan melalui film ini membuat saya kembali teringat dengan masa kecil penuh kenangan yang telah lewat, ide-ide dan angan-angan masa lalu yang sempat terkubur oleh realitas masa remaja umur 19 tahun kembali bangkit dan menghujani otak saya dengan segala fantasi masa kecil yang sempat terlupakan.

Malam ini bukanlah malam yang produktif untuk saya, tetapi secuil kenangan masa kecil yang terbangkitkan malam ini cukup bisa membuat tidur saya malam ini mimpi dengan indah :), dan semoga hal ini menuntun saya ke jalan penuh produktifitas yang saat ini sangat saya butuhkan.

cao !

Terbang yang Tinggi

Posted by datu Label:


terbang lah yang tinggi
mencapai angkasa tak berbatas
menembus ilusi dalam angan-angan, 
merealisasikan gagasan menggapai impian




Selamat Ulang Tahun Jaket Kuning

Kata dan Keheningan

Posted by datu Label: ,

Komunikasi merupakan bagian yang sangat lekat dengan kehidupan (paling tidak dengan kehidupan saya). Dalam sebuah refleksi di sebuah hari minggu pada bulan Mei, saya cukup terhenyak dengan realitas yang cukup mencengangkan. 

Kecenderungan manusia tenggelam dalam komunikasi yang semakin deras dan intens, yang semakin tidak mengenal ruang dan waktu; membuat kita cenderung melupakan salah satu unsur dari komunikasi yang cukup penting. Kata dan keheningan merupakan dua unsur yang membangun sebuah komunikasi; dan unsur yang kedua inilah yang sering kita lupakan.

Kata memang sudah cukup memberi wadah dan kemasan bagi pemikiran kita yang kita sampaikan lewat orang lain dalam komunikasi, tetapi komunikasi yang terjalin hanya dengan kata semata tidak akan menjadi sebuah komunikasi yang membangun persaudaraan, dan menuntun kepada kebenaran. Dengan hanya ber kata - kata tanpa menyempatkan waktu untuk hening dan merefleksikan kembali dan mengevaluasi segala perkataan kita, mata (hati) kita akan semakin kabur dan mungkin saja tanpa sadar kata-kata itu menuntun kita ke dalam jurang yang kelam.

Keheningan juga bisa berarti memberi kesempatan kepada rekan komunikasi kita untuk memberi umpan balik, memberi kesempatan untuk kita mendengar dan mencurahkan perhatian bagi orang lain.

Kata akan membangun ego, dan keheningan merupakan sebuah cermin untuk melihat kembali seberapa tinggi ego telah terbangun di sekeliling mata (hati) kita.

Komunikasi bukan hanya berbicara tetapi juga mendengarkan
bukan hanya bersuara tetapi juga diam