RSS Feed

Anda Suka Tidur Siang?

Posted by datu Label:

Posting saya kali ini akan berbicara tentang hal yang mungkin menjadi 'hajat' hidup orang banyak,hehehehe terserah gimana anda mau mendefinisikan kata-kata saya yang barusan tapi yang mau saya katakan adalah saya mau ngomong tentang tidur siang. Banyak orang suka tidur siang, mungkin anda yang membaca juga termasuk salah satu penikmat tidur siang, hehehehehe. Saya di sini akan mencoba mengungkapkan fakta yang barusan saya tahu dari salah seorang dosen saya. Oke saya sarankan anda mulai mempersiapkan diri untuk membaca fakta yang saya ungkapakan, begini..;

Jadi ternyata kebudayaan tidur siang adalah kebiasaan yang ditanamakan oleh bangsa belanda kepada enlannder, agar mereka selalu selangkah di belakang.

Kebudayaan tidur siang dipercaya baru ada ketika zaman kolonial mencapai masa kejayaannya. Coba kalau anda cari di berbagai literatur sejarah atau cerita rakyat jarang bahkan hampir tidak ada yang mengisahkan tentang kebiasaan tidur siang (yah kecuali cerita tentang Si Pemalas, itupun tidur siang dikonotasikan negatif, berbeda dengan pandangan kebanyakan orang saat ini).

Bukti yang lain bisa anda lihat di komunitas masyarakat yang dalam notabene perkembangannya tidak terlalu pesat, saya ambil contoh sebuah komunitas di sebuah perkampungan di sebuah kampung nelayan di Pulau Flores. Sebut saja Desa X. Di desa tersebut ada sebuah kebudayaan yaitu ngaso rolasan(istirahat pada saat jam 12-red).

Parangendog, !

Posted by datu Label:

Foto ini diambil di sebuah bukit di pinggir pantai parangtritis. Teman-teman yang hobi paralayang mungkin cukup familiar. Nama tempat ini adalah Parangendog(parang telur). Jujur gw sendiri ga tau alasan penamaan tempat ini.

Tempat ini bisa dicapai dengan kendaraan bermotor(mobil ato sepeda motor) dari pusat kota Jogjakarta, selama kurang lebih 90 menit.

Tempat ini lumayan disukai oleh para petualang ataupun bacpacker dari seantero Jogja dan sekitarnya, bahkan menurut cerita pernah ada seorang bacpacker dari swiss yang menyempatkan singgah ke Parangendog untuk melihat sunsetnya yang legendaris. Daya tarik dari Parangendog adalah viewnya yang ciamik abiss, maklum Parangendog adalah sebuah perbukitan di sebelah timur pantai.

Perjalanan ini saya dan 2 orang teman saya awali, dari basecamp kami. SMA N 3 Padmnaba Yogyakarta. Dari situ kami menyempatkan singgah di sebuah warteg di daerah Sagan, untuk mengumpulkan perbekalan(di perut kami masing-masing tentunya).

Setelah itu kami bertiga memulai perjalanan 90 menit kami menuju tempat legendaris itu, hehehe formasinya kira-kira seperti ini. Penulis boncengan dengan Dwitya, dan Adis menaiki motornya sendiri.(Pembagian formasi perjalanan ini tidak ada muatan apapun, semata-mata ditinjau dari kondisi motor kami.) Selama 90 menit kami disuguhi berbagai macam pemandangan dari yang biasa-biasa aja, hingga yang super eksotis, dari kumuhnya pinggiran kota Jogja, sampai hijaunya persawahan di daerah Bantul dan sekitarnya(Banguntapan, Bambanglipuro, dll). Pokoknya semua yang lo ingin liat ada di sepanjang perjalanan kami.

10 menit terakhir adalah ujian yang sebenarnya dari perjalanan kami. Maklum kami harus mendaki bukit, dengan motor tentunya, ya sebenarnya dibandingkan dengan perjalanan kami ke Dataran Dieng ga ada apa-apanya sih, tapi tetap saja memacu adrenalin.

Setelah kira-kira 10 menit berjuang menaklukkan medan yang tidak ringan, sampailah kami di pos pertama pendakian ke bukit parangendog, di tempat itu ada sebuah warung tempat Yu........(sorry lupa namanya,bwt dwtya ato adis kalo comment kasih tau dunk biar bisa di edit). Di warung ini kami kembali mengisi perbekalan, sebenarnya hanya sebuah formalitas saja, lebih didasarkan pada keinginan kami untuk menyapa Yu........ ini, yah maklum dia adalah satu-satunya manusia di radius 1 km, baik vertikal maupun horizontal di tempat ini.

Setelah kira-kira 45 menit istirahat di warung itu, kami memutuskan untuk memulai perjalanan pendakian kecil kami.

Pendakian hanya memakan waktu 15 menit, dan sampailah kami di tempat yang cukup bagus untuk foto hehehehe, yang ini nih --------->

Lalu biasa lah kami memulai orientasi medan, hehehe. Setelah sekitar 1 jam kami menjelajahi bukit Parangendog, tibalah saat yang kami tunggu
hehehe yap sunset yang legendaris..
nih beberapa yang sempat diupload, yang lain tunggu lain waktu ya..tx4reading danke
.

1st Entry

Posted by datu

wehehehehehe

Hello Ich bin Yoseph Datu Adiatma, dan saya sama sekali tidak bisa bahasa Jerman. Hehehe bahasa Inggris aja pas-pas an tapi paling enggak saya bisa bilang.
Welcome a.k.a Wilujeng Sumping a.k.a Sugeng Rawuh di blog saya.
Buat teman-teman yang hobi baca blog curhat-curhat an yang melankolis abis hehehehe sorry deh, klik aj di tab url anda alamat blog lain hehehehe.

Blog ini berisikan beberapa pengalaman saya yang telah dianalisis dengan seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja oleh saya sendiri. Untuk posting perdana saya akan membagikan sebuah tulisan yang menurut saya bagus, tulisan ini pernah saya tulis di note facebook saya. Judulnya "Dolempar Batu atau Uang" yah yang ngomen di note saya bilang tulisan ini inspiratif, hahaha tapi menurut saya mereka bilang gitu buat nyenengin saya aja hahaha. Silahkan baca and enjoy......

Dilempar Batu atau Uang
Ada sebuah developer sedang membangun rumah tingkat 4, di sebuah daerah strategis di pinggir kota XZYX.
rumah yang dia bangun cukup mewah dan bagus, maklum yang punya orang yang cukup kaya di kota itu. Ceritanya pada suatu hari ketika, rumah itu masih dalam tahap pembangunan, ada 2 orang pekerja yang sedang bekerja, yang satu meyelesaikan pekerjaannya di lantai 3 yang satu di lantai 1. Pekerja yang di lantai 3 bekerja dengan giat, dan tak terasa habislah 7 sak semen yang ada di lantai 3, padahal dia masih membutuhkan beberapa sak semen lagi untk meyelesaikan pekerjaannya. Dia ingin turun ke bawah, tapi terlalu jauh dan menghabiskan tenaga, "tidak efektif" pikirnya dalam hati. lalu dia berinisiatif untuk meminta temannya yang di lantai 1 untuk membawakan semen yang dia buthkan, "toh, dia juga sudah selesai bekerja" pikirnya.

Dia memanggil beberapa kali nama temannya, tetapi temannya itu tidak mendengar. Lalu dia berinisiatif untuk menggunakan cara lain, dirogohnya saku dicelana panjangnya dan menemukan beberapa koin uang seribuan. Diambilnya koin itu lalu dilemparnya ke teman yang di lantai 1.

Teman yang di lantai 1 sedang beristirahat, lalu terasa kepalanya dilempar sesatu, diacarinya ternyata menemukan uang koin seribuan, uang itu lalu diambil dan dimasukkan ke saku celananya, tanpa berusaha berpikir dari mana uang itu.

pekerja di lantai 3 kesal dan melempar berkali-kali uang yang ada di saku celananya, tetapi teman yang di lantai 1 tetap saja memungutnya lalu memasukkan ke sakucelana tanpa mendongak ke atas mencari asal uang itu, "wah lumayan ini untuk tambah uang rokok." pikir pekerja itu.

Pekerja di lantai 3 akhirnya kehabisan koin, dan mencari sesuatu akhirnya dia menemukan kerikil, dengan penuh pertimbangan dia melempar kerikil itu ke temannya, "plukk" kira-kira begitu bunyi batu yang tepat mengenai kepala orang.

Pekerja di lantai 1 mendongak, mencari siap gerangan yang melempar batu tersebut, dia menemukan temannya di lantai 3, "hoi, ada apa?"
"Bawakan aku 2 sak semen, di sini kurang!"
"ooo.. Oke."

hahahahahaha
cerita ini merepresentasikan hidup kita, kadang dalam hidup kita sering ditegur Tuhan, dengan memberikan kenikmatan-kenikamatan, tetapi apa yang kita lakukan? Kita hanya menikmatinya tanpa peduli, apa maksud Tuhan memberikan hal tersebut. Sebaliknya ketika kita diberi kesusahan kita dengan mudahnya mendongak dan baru mengingat Tuhan.

Jadi jangan heran ketika kadang dalam hidup anda mengalami kesusahan, mungkin saat itu Tuhan sedang ingin menyampaikan sesuatu pada kita, dan memberikan kesusahan, alij-alih kenikmatan karena anda terlalu manusiawi, ya.... manusiawi. Saya rasa anda cukup pintar untuk melanjutkan sendiri permenungan ini...tengs