Foto ini diambil di sebuah bukit di pinggir pantai parangtritis. Teman-teman yang hobi paralayang mungkin cukup familiar. Nama tempat ini adalah Parangendog(parang telur). Jujur gw sendiri ga tau alasan penamaan tempat ini.
Tempat ini bisa dicapai dengan kendaraan bermotor(mobil ato sepeda motor) dari pusat kota Jogjakarta, selama kurang lebih 90 menit.
Tempat ini lumayan disukai oleh para petualang ataupun bacpacker dari seantero Jogja dan sekitarnya, bahkan menurut cerita pernah ada seorang bacpacker dari swiss yang menyempatkan singgah ke Parangendog untuk melihat sunsetnya yang legendaris. Daya tarik dari Parangendog adalah viewnya yang ciamik abiss, maklum Parangendog adalah sebuah perbukitan di sebelah timur pantai.
Perjalanan ini saya dan 2 orang teman saya awali, dari basecamp kami. SMA N 3 Padmnaba Yogyakarta. Dari situ kami menyempatkan singgah di sebuah warteg di daerah Sagan, untuk mengumpulkan perbekalan(di perut kami masing-masing tentunya).
Setelah itu kami bertiga memulai perjalanan 90 menit kami menuju tempat legendaris itu, hehehe formasinya kira-kira seperti ini. Penulis boncengan dengan Dwitya, dan Adis menaiki motornya sendiri.(Pembagian formasi perjalanan ini tidak ada muatan apapun, semata-mata ditinjau dari kondisi motor kami.) Selama 90 menit kami disuguhi berbagai macam pemandangan dari yang biasa-biasa aja, hingga yang super eksotis, dari kumuhnya pinggiran kota Jogja, sampai hijaunya persawahan di daerah Bantul dan sekitarnya(Banguntapan, Bambanglipuro, dll). Pokoknya semua yang lo ingin liat ada di sepanjang perjalanan kami.
10 menit terakhir adalah ujian yang sebenarnya dari perjalanan kami. Maklum kami harus mendaki bukit, dengan motor tentunya, ya sebenarnya dibandingkan dengan perjalanan kami ke Dataran Dieng ga ada apa-apanya sih, tapi tetap saja memacu adrenalin.
Setelah kira-kira 10 menit berjuang menaklukkan medan yang tidak ringan, sampailah kami di pos pertama pendakian ke bukit parangendog, di tempat itu ada sebuah warung tempat Yu........(sorry lupa namanya,bwt dwtya ato adis kalo comment kasih tau dunk biar bisa di edit). Di warung ini kami kembali mengisi perbekalan, sebenarnya hanya sebuah formalitas saja, lebih didasarkan pada keinginan kami untuk menyapa Yu........ ini, yah maklum dia adalah satu-satunya manusia di radius 1 km, baik vertikal maupun horizontal di tempat ini.
Setelah kira-kira 45 menit istirahat di warung itu, kami memutuskan untuk memulai perjalanan pendakian kecil kami.
Pendakian hanya memakan waktu 15 menit, dan sampailah kami di tempat yang cukup bagus untuk foto hehehehe, yang ini nih --------->
Lalu biasa lah kami memulai orientasi medan, hehehe. Setelah sekitar 1 jam kami menjelajahi bukit Parangendog, tibalah saat yang kami tunggu
hehehe yap sunset yang legendaris..
nih beberapa yang sempat diupload, yang lain tunggu lain waktu ya..tx4reading danke
Tempat ini bisa dicapai dengan kendaraan bermotor(mobil ato sepeda motor) dari pusat kota Jogjakarta, selama kurang lebih 90 menit.
Tempat ini lumayan disukai oleh para petualang ataupun bacpacker dari seantero Jogja dan sekitarnya, bahkan menurut cerita pernah ada seorang bacpacker dari swiss yang menyempatkan singgah ke Parangendog untuk melihat sunsetnya yang legendaris. Daya tarik dari Parangendog adalah viewnya yang ciamik abiss, maklum Parangendog adalah sebuah perbukitan di sebelah timur pantai.
Perjalanan ini saya dan 2 orang teman saya awali, dari basecamp kami. SMA N 3 Padmnaba Yogyakarta. Dari situ kami menyempatkan singgah di sebuah warteg di daerah Sagan, untuk mengumpulkan perbekalan(di perut kami masing-masing tentunya).
Setelah itu kami bertiga memulai perjalanan 90 menit kami menuju tempat legendaris itu, hehehe formasinya kira-kira seperti ini. Penulis boncengan dengan Dwitya, dan Adis menaiki motornya sendiri.(Pembagian formasi perjalanan ini tidak ada muatan apapun, semata-mata ditinjau dari kondisi motor kami.) Selama 90 menit kami disuguhi berbagai macam pemandangan dari yang biasa-biasa aja, hingga yang super eksotis, dari kumuhnya pinggiran kota Jogja, sampai hijaunya persawahan di daerah Bantul dan sekitarnya(Banguntapan, Bambanglipuro, dll). Pokoknya semua yang lo ingin liat ada di sepanjang perjalanan kami.
10 menit terakhir adalah ujian yang sebenarnya dari perjalanan kami. Maklum kami harus mendaki bukit, dengan motor tentunya, ya sebenarnya dibandingkan dengan perjalanan kami ke Dataran Dieng ga ada apa-apanya sih, tapi tetap saja memacu adrenalin.
Setelah kira-kira 10 menit berjuang menaklukkan medan yang tidak ringan, sampailah kami di pos pertama pendakian ke bukit parangendog, di tempat itu ada sebuah warung tempat Yu........(sorry lupa namanya,bwt dwtya ato adis kalo comment kasih tau dunk biar bisa di edit). Di warung ini kami kembali mengisi perbekalan, sebenarnya hanya sebuah formalitas saja, lebih didasarkan pada keinginan kami untuk menyapa Yu........ ini, yah maklum dia adalah satu-satunya manusia di radius 1 km, baik vertikal maupun horizontal di tempat ini.
Setelah kira-kira 45 menit istirahat di warung itu, kami memutuskan untuk memulai perjalanan pendakian kecil kami.
Pendakian hanya memakan waktu 15 menit, dan sampailah kami di tempat yang cukup bagus untuk foto hehehehe, yang ini nih --------->
Lalu biasa lah kami memulai orientasi medan, hehehe. Setelah sekitar 1 jam kami menjelajahi bukit Parangendog, tibalah saat yang kami tunggu
hehehe yap sunset yang legendaris..
nih beberapa yang sempat diupload, yang lain tunggu lain waktu ya..tx4reading danke
2 komentar:
tanggal 16 september, saya mau ke sini lagi, hahahaha ayo-ayo siapa mau ikut?
Ngganteng tenan fotone le paling nduwur haha
Post a Comment