tempo melaju tak terbendung
mengiringi langkah sepi mangalun
terpekur raga menatap dilema
memandang visi yang tampak selalu sama
rasa di jiwa telah tersaturasi
cipta dan karsa pun tak nampak berbeda
tertegun raga dalam tanya
akan jiwa yang terus berdiam dalam dilema
api yang mengurai jawabnya
akan jiwa yang terus berdiam dalam dilema
hangat terbakar dalam diam
menuai senyum-senyum kehampaan
mengisi cercah-cercah cahaya dalam gulita
dalam kehangatan dan cercah cahaya semu
jiwa pun hanya termanggu
tak mampu beranjak melepas dilema
jiwa yang terdiam dalam dilema
jiwa yang terjerat api dunia
1 komentar:
mencoba 'nyastra' seperti om anwar, dan PakDhe Gibran
Post a Comment